Archive for Desember 17, 2010

Bisnis Internasional

Bab 14
BISNIS INTERNASIONAL

Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain.

HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL
Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :

a. Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA.

b. Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
– Licencing
– Franchising
– Management Contracting
– Marketing in Home Country by Host Country
– Joint Venturing
– Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.

ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL
beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :

1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara-negara yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang lain
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya

· Keunggulan absolute (absolute advantage)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.

· Keunggulan komperatif (comparative advantage)
Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu :
a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi.
Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif kita paling lemah.

2. Pertimbangan pengembangan bisnis
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis internasiional tersebut :
a. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan
b. Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth)
c. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan terhadap produk tersebut di luar negeri
d. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
e. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestic

TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri

EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT At EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.

EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.

PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.

FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.

HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1. Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
2. Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
3. Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
4. Hambatan operasional

PERBEDAAN BAHASA, SOSIAL BUDAYA / KULTURAL
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja (letterlijk) dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan nama “Chevrolet’s Nova”, pada hal di negara Spanyol kata “No Va” berarti “tidak dapat berjalan”. Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk tersebut di negara Spanyol tersebut.
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang-barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.

HAMBATAN POLITIK, HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.
Lebih dan itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.

HAMBATAN OPERASIONAL
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal, maka kembalinya kapal tersebut dati negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu sendiri.

PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa Negara. Perusahaan macam ini sering disebut Multinasional Corporations yang biasanya disingkat MNC. Era Globalisasi yang melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada satu Negara pun di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh pengaruh dari Negara lain. Setiap Negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini kita berada dalam abad komunikasi, sehingga dengan cara yang sangat cepat dan bahkan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap Negara di manapun di dunia ini.
Dari keadaan itu maka seolah-olah tidak ada lagi batas-batas antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersifat sama. Dengan kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara lain. Kebutuhan akan sabun mandi, sabun cuci, alat-alat tulis, alat-alat kantor, pakaian, juga perabot rumah tangga dan sebagainya tidaklah banyak berbeda antara masyarakat Indonesia dengan Filipina, Jepang, Korea, Arab atupun di Eropa dan Amerika.
Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara Internasional Perusahaan yang demikian akan mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang-barang tersebut yang paling murah dan kemudian memasarkannya keseluruh penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Di samping itu adanya batasan-batasan ekspor-impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di negeri itu sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan cara itu maka problem pembatasan ekspor-impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh perusahaan multinasional ini misalnya saja: Coca Cola, Colgate, Johnson & Johnson, IBM, General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan sebagainya.

http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-v-bisnis-internasional.html

Tanggung jawab Sosial Suatu Bisnis

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

Tanggung Jawab Sosial (Social Respontibility)
Etika mempengaruhi perilaku pribadi dilingkungan kerja atua suatu usaha bisnis untuk menyeimbangi komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya
Contohnya : bertanggung jawab terhadap investor untuk memaksimalkan profit karyawan, konsumen dan bisnis lain.

Proses produksi sering sekali menyebabkan venturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (bear, menengah maupun kecil). Benturan ini terjadi karena kerap kali perusahaan menimbulkan polusi (udara, air limbah, suara bahkan mental kejiwaan)

A. Benturan dengan Kepentingan Masyarakat

Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan ( besar , menengah , maupun kecil ) . Benturan ini terjadi kerap kali karena perusahaan menimbulkan polusi ( udara , air ,limbah , suara bahkan mental kejiwaan )

Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Hal – hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1. Dorongan dari pihak luar ( lingkungan masyarakat )

2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri ( sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa , karsa , dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.)

B.Dorongan Tanggung Jawab Sosial

Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut :

1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku , keras , zakeliyk ( saklek ) , birokratik , dan otoriter. Hubungan yang kurang manusiawipun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar ( pelanggan , masyarakat umum )

Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
a. Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
b. Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipatif.
c. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
d. Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa kepercayaan diri karyawan.
e. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perushaan.

2. Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan
Ekoligi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri perkayuan , perburuan kuit ular yang diperuntukkan industri kerajinan kulit dan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak.

3. Penghematan Energi
Pengurasan secara besar – besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batu bara , minyak dan gas telah banyak terjadi. Yang dapat disebut dengan sumber energi alternatif diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya , nuklir , angin , air serta laut.

4. Partisipasi Pembangunan Bangsa
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan karena akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.

5. Gerakan Konsumerisme
Awal perkembangannya tahun 1960-an dinegara barat yang berhasil memberlakukan undang – undang perlindungan konsumen yang meliputi beragam aspek mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian ijin lisensi bagi para petugas reparasi alat rumah tangga.

Tujuan Dari Gerakan Konsumerisme
a. Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
b. Pelaksanaan strategi advertensi / periklanan yang realistik dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
c. Diselenggarakan panel – panel disuksi antara wakil konsumen dan produsen.
d. Pelayanan puma jual yang lebih baik.
e. Berjalannya proses publik relation ( PR ) yang lebih menitik beratkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.

C. Etika Bisnis
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial dalam suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.

– Hubungan Antara Bisnis dengan Langganan / Konsumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.
– Hubungan Dengan Karyawan
Meliputi penerimaan , latihan , promosi , transfer , demosi maupun pemberehentian.
– Hubungan Antar Bisnis

Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan , baik perusahaan kolega , pesaing , penyalur , grosir , maupun distributor.

– Hubungan Dengan Inversor
Pemberian informasi yang benar antar investor.
– Hubungan Dengan Lembaga – Lembaga Keuangan
Merupakan hubungan yang bersifat financial , berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.

D. Bentuk – Bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Beberapa bnetuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah :
1. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila ( HIP )
2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL )
3. Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
4. Perkebunan Inti rakyat ( PIR )
5. Sistem Bapa Angkat – Anak Angkat

http://thakis.blogspot.com/2010/01/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis.html

http://samzlee.blogspot.com/2009/12/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis.html

Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan

BAb 12
Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan

Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan

Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus dapat segera diubah menjadi kas dalam jumlah yang diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagau setara kas hanya segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal pe

rolehannya. Jadi tidak semua investasi jangka pendek dikelompokkan sebagai setara kas. Hal ini tergantung pada kebijakan keuangan yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan. Suatu perusahaan harus memiliki kebijakan yang jelas dalam menentukan perkiraaan-perkiraan apa saja yang termasuk dan tidak termasuk adalam katagori sebagai setara kas, dan kebijakan ini harus diungkapkan dalan catatan atas laporan keuangan perusahaan serta harus dijalankan secara konsisten dari waktu ke waktu.

Pengertian Laporan Kas

Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows). Apabila arus kas yang masuk lebih besar dari arus kas yang keluar maka hal ini akan menunjukkan positive cash flows, dan sebaliknya apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada arus kas keluar maka arus kas yang tejadi akan negative cash flows.
Definisi arus kas menurut PSAK No. 2 adalah : “Arus masuk dan keluar kas atau setara kas”. (1995:2.3). Para Praktisi dibidang akuntansi sebenarnya telah lama menggunakan variasi dari laporan arus kas. Adapun nama-nama yang dimaksud adalah laporan sumber dan laporan perubahan posisi keuangan.
Laporan arus kas yang tercakup dalam laporan tahunan, memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar kas dan setara kas. Lebih lanjut, menganalisa semua perubahan yang mempengaruhi kas dan setara kas dalam kategori operasi, investasi dan pendanaan dari suatu perusahaan selama suatu periode dalam format yang merekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir kas dan setara kas.

Kegunaan laporan Kas
Tujuan dari laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktifitas operasi, investasi dan pendanaan dari suatu entitas selama suatu periode.

Kegunaannya :
1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan,
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan.
4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas

Penyajian Laporan Kas
Karakteristik transaksi dan kejadian lain dari setiap jenis aktifitas-aktifitas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Aktifitas Operasi

2. Aktifitas Investasi

3. Aktifitas Pendanaan

perusahaan diwajibkan untuk melaporkan arus kas dari aktifitas operasi dengan menggunakan salah satu metode dibawah ini :

1. Metode Langsung
Metode langsung mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto. Dalam metode ini setiap perkiraan yang berbasis akrual pada laporan laba rugi diubah menjadi perkiraan pendapatan dan pengeluaran kas sehingga menggambarkan penerimaan dan pembayaran aktual dari kas. Jadi, metode langsung memfokuskan pada arus kas daripada laba bersih akrual, oleh karena itu dianggap lebih informatif dan terperinci.

2. Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca.

Beberapa peralatan dasar yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dijabarkan lebih lanjut oleh Harahap (1998:217) sebagai berikut :

1) Analisis Perbandingan
Dalam analisis perbandingan, informasi yang sama disajikan untuk dua atau lebih tanggal atau periode yang berbeda sehingga pos-pos yang serupa dapat diperbandingkan.

2) Analisis Persentase
Metode ini merupakan metode analisis yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk presentasi. Laporan keuangan presentatif berguna dalam analisis struktur internal laporan keuangan, karena dalam laporan keuangan presentatif menyatakan proporsional dari setiap pos laporan keuangan dalam suatu periode tertentu terhadap angka dasar.

3) Metode Index time Series
Dalam metode ini dihitung indeks dan digunakan untuk mengkonversi angka-angka laporan keuangan. Biasanya ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100. Beranjak dari tahun dasar ini maka dibuat indeks tahun-tahun lainnya sehingga dapat dibaca dengan mudah perkembangan angka-angka laporan keuangan tersebut pada periode yang lain.

4) Analisis Rasio
Analisis rasio keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dalam laporan keuangan dengan pos lain yang memiliki hubungan yang signifikan. Analisis rasio keuangan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan suatu perusahaan. Adapun jenis-jenis rasio keuangan yang umum diperkenalkan dalam kebanyakan literatur dan yang sering digunakan adalah rasio likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan profitabilitas. Rasio-rasio tersebut kemudian dibandingkan dengan rasio-rasio perusahaan itu sendiri selama beberapa periode untuk menilai perkembangan perusahaan tersebut. Selain itu dapat dibandingkan dengan rasio-rasio dari beberapa perusahaan yang sejenis untuk menilai kinerja perusahaan, apakah perusahaan berada diatas, sama, atau dibawah rata-rata industri.

5) Evaluasi Kinerja Perusahaan
Laporan arus kas dapat membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas dan setara kas dalam neraca perusahaan berubah dari awal hingga akhir periode akuntansi dan apa artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah menunjukkan prestasi positif atau negatif.

6) Analisis Rasio Arus Kas
Analisis laporan arus kas menurut Plewa dan Friedlob (1995:228), terdiri atas rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan pengeluaran modal serta rasio pengembalian kas.

http://rischaandriana.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-meramalkan-kas.html

Akuntansi dan Laporan Keuangan

Bab 11
Akutansi dan Laporan Keuangan

Defenisi Akutansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis. Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan.
Akutansi adalah:merupakan seni pencatatan,pengelolaan,peringkasan,dan pelaporan transaksi-transaksi keuangan suatu perusahaan dengan cara yang sistematis,serta penafsiran terhadap hasilnya.
“secara umum, Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak- pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”
Accounting Principle Board Statement mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif.
Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan.
Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
siklus akuntansi adalah sebagai berikut:
a.Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.
b.Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian)
c.Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun Buku Besar.
d.Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar.
e.Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo.
f.Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup.
g.Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca.

Pihak-Pihak Yang Berkepentingan
1. Pihak Eksternal: sebagai dasar untuk mengambil keputusan,apakah kinerja perusahaan tersebut baik
2. Pihak Internal: sebagai pertanggung jawaban kepada pihak manajemen maupun pihak internal.

Fungsi Akutansi
Fungsi akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

Setiap sistem utama akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
b. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
c. Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
d. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.

Manfaat Informasi akutansi
Akutansi dilengkapi dengan tehnik untuk menghimpun dan diutamakan untuk menghubumgkan data ekonomi kedalam bermacam-macam bentuk perusahaan,baik perorangan maupun lembaga.Pemilik maupun orang-orang yang ingin memiliki perusahaan sangat butuh akan hal ini,guna mengetahui status dan kondisi keuangan perusahaannya serta bagaimana kemungkinanya pada masa mendatang.

Prinsip Akutansi
“Prinsip Akuntansi Indonesia” yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan maksud laporan akuntansi antara lain : (telah diperbaharui dengan Standar Akuntansi Keuangan namun prinsip dasarnya adalah sama).
Perusahaan terpisah dengan pemilik dan perusahaan lainnya, maksudnya akuntansi membedakan asset yang menjadi asset perusahaan dan asset milik pribadi pemilik.
Memenuhi keperluan, yaitu informasi yang dihasilkan akuntansi mempunyai tujuan yang jelas. Tidak asal dibuat. Hal ini menyebabkan sistem akuntansi suatu perusahaan tidak sama dengan sistem akuntansi perusahaan lainnya, karena setiap perusahaan mempunyai kebutuhan berbeda sesuai dengan pengaruh lingkungannya.
Memberikan informasi keuangan secara kwantitatif mengenai perusahaan tertentu agar pemakai/manajemen dapat mengambil keputusan ekonomi
Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya sehingga membantu pemakai/manajemen dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba.
Menyajikan informasi mengenai perubahan-perubahan harta dan kewajiban serta informasi lainnya yang diperlukan.
•Bermutu
• Relevan
•Jelas dan dapat dimengerti
• Dapat diuji
•Dapat dibandingkan
•Lengkap
•Netral

Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu daftar financial suatu entitas ekonomi yang disusun secara sistematis oleh akuntan pada akhir periode; atau catatan yang memberikan informasi keuangan suatu perusahan yang telah menjalankan perusahaan selama satu priode (biasanya satu tahun).
Laporan keuangan mempunyai beberapa kegunaan, yaitu:
a. Sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan.
b. Alat komunikasi antara aktivitas perusahan dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahan, seperti para kreditur/calon kreditur, investor/calon investor, bankers, pemerintah dan lain-lain.
c. Sebagai alat perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang efektif bagi manajemen, misalnya:
• Mengukur tingkat biaya dari kegiatan perusahaan.
• Untuk mengukur efisiensi poses produksi dan tingkat keuntungan yang dicapai.
• Untuk menentukan perlu tindaknya kebijakan atau prosedur baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Isi laporan keuangan
1.Laporan laba/rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu.
2. Laporan ekuitas pemilik adalah suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu.
3.Laporan neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun..Laporan Arus Kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu.

Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisikeuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Disamping itu, laporan keuangan juga bertujuan menunjukkan apa sdaja yang telah terjadi yang dilakukan manejemen sehubungan dengan sumber daya yang dipercayakan kepadanya, agar para pengguna laporan keuangan dapat mengambil keputusan dalam hal investasi, penjualan saham atau penggantian manejemen untuk tahap selanjutnya. Sebagai dasar penentuan pengambilan keputusan ekonomi yang sesuai dengan kepentingannya.
Atau pada intinya tujuan laporan keuangan adalah untuk:
1.memberikan informasi kas mengenai posisi keuangan perusahaan
2.memberikan informasi keuangan mengenai hasil usaha perusahaan
3.memberikan laporan dan interpretansi kondisi dan potensi perusahaan
Bentuk Neraca
Merupakan laporan sistematis tentang aktiva, hutang dan modal suatu perusahaan pada waktu tertentu.
Bentuk neraca terdiri dari:
a. Bentuk Scontro (Account Form)
Yaitu neraca yang disusun secara sebelah – menyebelah, dimana sebelah kiri/ debet untuk aktiva sedangkan sebelah kanan/kredit untuk hutng dan modal.
b. Bentuk Stafel (Report Form)
Yaitu neraca yang disusun dari atas ke bawah, yaitu dengan urutan aktiva, hutang kemudian modal.
Contoh Neraca
Assets
Cash………………………………………………….. Rp 420.000.000
Supplies…………………………………………….. 50.000.000 +
Equipment………………………………………….. Rp 1.480.000.000
Less accumluated depreciation………… 40.000.000 –
Total Assets………………………………………. Rp 1.910.000.000

Liabilities
Accounts Payable……………………………… Rp 70.000.000
Capital
Abidin, Capital………………………………….. 1.840.000.000 +

Total Liabilities dan Capital…………….. Rp 1.910.000.000
Laporan Laba Rugi
Fares Earned………………………………….. Rp 400.000.000
Operating Expenses :
Wages Expense…………………… Rp 110.000.000
Supplies Expense………………… 80.000.000
Depreciation Expense………….. 40.000.000
Rent Expense………………………. 10.000.000
Utilities Expense…………………. 5.000.000
Miscellaneous Expense………. 15.000.000
Total Operating Expense…………….. Rp 260.000.000 –
Net Income……………………………………… Rp 140.000.000

Bentuk Laporan Laba Rugi
Merupakan laporan sistematis tentang penghasilan, biaya dan rugi- laba yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun).
Bentuk laporan rugi – laba terdir dari;
a. Bentuk Singgle Step
Yaitu penyusunan laporan rugi – laba yang dilakukan dengan membandingkan total pendapatan dengan total biaya.
b. Bentuk Multiple Step
Yaitu penyusutan laporan rugi – laba yang dilakukan secara bertahap.

Manfaat laporan keuangan
Manfaat dari Laporan Keuangan dilihat dari Segi :
1. Perusahaan
– sebagai pedoman untuk efisiensi periode berikutnya
– sebagai pertanggungjawaban pengelola perusahaan
2. Dalam Segi Rumah Tangga
Dalam rumah tangga, laporan keuangan digunakan sebagai laporan pertanggung jawaban keluarga terhadap keluarga lain atas dasar kepercayaan. Selain itu, laporan keuangan digunakan agar pemasukan dan pengeluaran di dalam rumah tangga dapat diminimalisir sehingga tidak terjadi hutang dan permasalahan keuangan lainnya.

Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi
Pihak Pihak yang Berkepentingan Terhadap Akuntansi
Setiap orang pasti butuh yang namanya informasi, apapun jenisnya. Iya kan? Iya dong. Kita aja butuh informasi. Begitu pula dengan orang-orang yang terlibat dalam dunia usaha, mereka sangat membutuhkan informasi yang relevan dan akurat untuk perkembangan usaha mereka. Informasi yang mereka butuhkan disediakan oleh akuntansi, dimana akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa berfungsi sebagai penyedia data kuantitatif yang diperlukan oleh pihak-pihak tersebut.Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaanPara pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan. Kalau kalian jadi pemilik usaha pasti kalian mau tau dong perkembangan usaha kalian.
2. Para pengelola perusahaanPara pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
3. Para pegawai/karyawan perusahaanPara pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan. Wah, berarti sebagai pegawai kita juga perlu tahu nih laporan keuangannya perusahaan biar kita ga dibodoh-bodohin sama pemiliknya.
4. Para investor Kalau kita mau invest dana tentunya kita bakalan nyari perusahaan yang kondisinya bonafid dong, iya kan? Nah, para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia. Bukannya untung, malah buntung.
5. Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
6. PemerintahPemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
7. Rekanan perusahaanYang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.
Prinsip akuntansi
Di bidang akuntansi dan keuangan terutama audit di Indonesia, dikenal istilah “prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia” (merupakan padanan dari frasa “generally accepted accounting principles”) adalah suatu istilah teknis akuntansi yang mencakup konvensi aturan, dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku umum di wilayah tertentu pada saat tertentu. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di suatu wilayah tertentu mungkin berbeda dari prinsip akuntansi yang berlaku di wilayah lain. Oleh karena itu, untuk laporan keuangan yang akan didistribusikan kepada umum di Indonesia, harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sesuai standar pelaporan pertama dari standar auditing, auditor dalam laporannya akan mengungkapkan dalam apakah laporan keuangan yang diaudit telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dalam “Prinssip Akuntansi Indonesia” yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan maksud laporan akuntansi antara lain : (telah diperbaharui dengan Standar Akuntansi Keuangan namun prinsip dasarnya adalah sama).Memenuhi keperluan, yaitu informasi yang dihasilkan akuntansi mempunyai tujuan yang jelas. Tidak asal dibuat. Hal ini menyebabkan sistem akuntansi suatu perusahaan tidak sama dengan sistem akuntansi perusahaan lainnya, karena setiap perusahaan mempunyai kebutuhan berbeda sesuai dengan pengaruh lingkungannya. Memberikan informasi keuangan secara kwantitatif mengenai perusahaan tertentu agar pemakai/manajemen dapat mengambil keputusan ekonomiMemberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya sehingga membantu pemakai/manajemen dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba. Menyajikan informasi mengenai perubahan-perubahan harta dan kewajiban serta informasi lainnya yang diperlukan.
• Bermutu
• Relevan
• Jelas dan dapat dimengerti
• Dapat diuji
• Dapat dibandingkan
• Lengkap

Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.Laporan keuangan terdiri dari:- Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
– Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.- Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
– Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.
Isi Laporan Keuangan
Pengakuan dan Penilaian Aktiva
Prinsip yang berlaku sekarang dalam pengakuan dan penilaian aktiva sesuai dengan yang digariskan APB adalah sebagai berikut.
“Pencatatan aktiva berdasarkan pada kejadian kapan perusahaan mendapatkan kekayaan atau aktiva itu dari pihak lain sedangkan kewajiban kapan muncul kepada pihak lain. Penilaian keduanya didasarkan pada nilai tukar, nilai pengorbananpada pengalihan terjadi. Nilai ini disebut acquisition cost”.
Dalam hal pengorbanan yang diberikan adalah aktiva bukan uang (nonmoneter), nilai yang dipakai adalah harga pasar barang yang diserahkan. Disamping nilai pertukaran ini atau historical cost, dalam prinsip akuntansi dikenal juga bebagai nilai yang sering dipakai dalam penilaian aktiva.
Nilai tersebut diatas sering dianggap tidak konsisten dengan konsep teori pengukuran yang murni. Beberapa metode penilaian asset yang digambarkan oleh Wolk, dkk sebagai berikut :
Piutang : Taksiran nilai net realizable value
Investasi : Cost, lower of cost or market (LOCOM) atau market (tergantung jenis investasi), metode equity.Persediaan barang dagang : Cost, replacement cost, net realizable value atau net realizable value dikurangi mark up normal.
Aktiva tetap : Full absorption costing untuk perusahaan dan kapitalisasi bunga untuk yang bukan perusahaan
Pertukaran aktiva non sejenis : Cost, alokasi cost dan nilai buku.
Nilai buku asset lama ditambah dengan kas yang sejenis diberikan.
Aktiva tak berwujud : Nilai buku
Pembebanan ditunda : Nilai buku
Kewajiban / Hutang (Liabilities)
Modal
Modal adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entitiy) setelah dikurangi kewajibannya.
Perusahaan perseroan perlu membedakan antara modal setor dengan modal karena pendapatan (retained earning). Deviden hanya dibayarkan dari laba yang ditahan bukan dari laba yang disetor.Modal setor (contributed capital) dapat dibagi menjadi :
1. Modal statuter (legal capital)
2. Modal lainya
Modal statuter adalah jumlah batas kewajiban pemilik. Modal ini dinilai berdasarkan harga pari atau harga nominal. Dalam modal ini terdapat modal lain seperti agio saham, modal donasi, modal dari pengeluaran kembali treasury stock, stock option dan sebagainya.
Didalam pos modal terdapat akun lain seperti laba ditahan dan cadangan. Laba ditahan terdiri dari laba tahunan, penyesuaian atau koreksi tahun sebelumnya dan besaran deviden. Komponen dari modal saham ini adalah laba rugi yang belum direalisasi. Sedangkan cadangan adalah sesuatu yang disimpan untuk maksud dan tujuan tertentu.
Pengakuan dan Penilaian Modal
Penilaian terhadap transaksi modal ini sama dengan penilaian pada harta dan kewajiban yaitu berdasarkan harga pasar pada saat terjadinya transaksi.dalam hal pencatatan modal saham harus dipisahkan nilai parinya dengan nilai jualnya. Laba ditahan dicacat sebagai akumulasi laba dari tahun-tahun sebelumnya.
Bentuk Neraca

A. Pengertian Neraca
Neraca adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan berupa harta, utang, dan modal pada suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.Unsur-unsur neraca:
1. Harta (aktiva)
2. Utang (kewajiban)
3. Modal (ekuitas)

B. Bentuk NeracaNeraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk skontro Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan.
2 Bentuk staffel Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modalm

C. Langkah-langkah Penyusunan Neraca
1. Judul Laporan* Menuliskan nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan di tengah atas halaman
2. Isi Laporan

* Harta disusun berdasarkan tingkat likuiditas, artinya yang paling lancar ditulis terlebih dahulu, disusul oleh harta yang mudah dicairkan dan akhirnya harta tetap
.* Utang disusun berdasarkan tanggal jatuh tempo, artinya utang yang lebih dahulu jatuh temponya ditulis lebih dahulu, sedangkan utang jangka panjang ditulis berikutnya.
* Modal disusun berdasarkan lama tidaknya tertanam di perusahaan, artinya modal yang paling lama tertanam pada perusahaan ditulis paling akhir.
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari: Pendapatan dari penjualan Dikurangi Beban pokok penjualan Laba/rugi kotor Dikurangi Beban usaha Laba/rugi usaha Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain Laba/rugi sebelum pajak Dikurangi Beban pajak Laba/rugi bersih

A. Pengertian Laporan Laba-Rugi
Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur laporan laba-rugi, yaitu:
1. Pendapatan
2. Beban
Bentuk Laporan Laba-Rugi
Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk Single Step atau Langsung Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
2. Bentuk Multiple Step atau Tidak LangsungPendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.
C. Langkah-langkah Penyusunan Laporan Laba-Rugi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun Laporan Laba-Rugi:
1. Judul Laporan
* Menuliskan nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan di tengah atas halaman
2. Isi LaporanBentuk single step:
* Menuliskan semua pendapatan
* Menuliskan semua beban
* Menghitung selisih pandapatan dan beban, jika pendapatan lebih besar dari pada beban maka selisihnya disebut laba bersih dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi bersih
.Bentuk multiple step:
* Menuliskan pendapatan usaha
*Menuliskan beban usaha
* Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha.
* Menuliskan pendapatan usaha
* Menuliskan beban usaha
* Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha.
* Menuliskan pendapatan di luar usaha
* Menuliskan beban di luar usaha
* Menghitung selisih pendapatan dan beban di luar usaha, jika pendapatan di luar usaha lebih besar dari pada beban di luar usaha maka selisihnya disebut laba di luar usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi di luar usaha.
* Menghitung laba (rugi) usaha dengan laba (rugi) di luar usaha, hasilnya disebut laba (rugi) bersih sebelum pajak
.* Laba bersih sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan yang dikenakan dan hasilnya disebut laba bersih setelah pajak.
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan
http://organisasi.org/pengertian_dan_penjelasan_dasar_akuntansi_definisi_arti_fungsi_dan_kegunaan_belajar_ilmu_akutansi_accounting
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan
http://paksiman.blogspot.com/2009/05/laporan-laba-rugi-perusahaan-jasa.html
http://paksiman.blogspot.com/2009/05/neraca-perusahaan-jasa.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba_rugi
http://myaccblog.blogspot.com/2010/07/pihak-pihak-yang-berkepentingan-dengan.html
http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/pengertian-laporan-keuangan/

Prinsip akuntansi


http://cilapop-chilla.blogspot.com/2010/02/isi-dan-elemen-laporan-keuangan.html

Manajemen Sumber Daya Manusia

Bab 10
Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya ( tenaga kerja ) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut para ahli
Menurut DRS . Malayu S.P Hasibuan
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan , karyawan , dan masyarakat.
Menurut A.F. Stoner
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Komponen manajemen sumber daya manusia
Tenaga kerja manusia pada dasarnya dibedakan atas pengusaha , karyawan , dan pemimpin.
• Pengusaha
Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut.
• Karyawan
Karyawan adalah penjual jasa ( pikiran dan tenaganya ) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu.
• Pemimpin atau manajer
Pemimpin atau manajer adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.
Macam-macam sumber daya manusia
Manusia memiliki akal, budi dan pikiran yang tidak dimiliki oleh tumbuhan maupun hewan. Meskipun paling tinggi derajatnya, namun dalam ekosistem, manusia juga berinteraksi dengan lingkungannya, mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya sehingga termasuk dalam salah satu faktor saling ketergantungan.
Sumber daya manusia dibagi menjadi dua, yaitu :
* Manusia sebagai sumber daya fisik
Dengan energi yang tersimpan dalam ototnya, manusia dapat bekerja dalam berbagai bidang, antara lain: bidang perindustrian, transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan peternakan.
* Manusia sebagai sumber daya mental
Kemampuan berpikir manusia merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting, karena berfikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan. Manusia sebagai makhluk hidup berbudaya, mampu mengolah sumber daya alam untuk kepentingan hidupnya dan mampu mengubah keadaan sumber daya alam berkat kemajuan ilmu dan teknologinya. Dengan akal dan budinya, manusia menggunakan sumber daya alam dengan penuh kebijaksanaan. Oleh karena itu, manusia tidak dilihat hanya sebagai sumber energi, tapi yang terutama ialah sebagai sumber daya cipta (sumber daya mental) yang sangat penting bagi perkembangan kebudayaan manusia.
PERKEMBANGAN sumber daya manusia
SDM sudah ada sejak dahulu dalam berbagai bentuk. Manajemen sumber daya manusia muncul begitu manusia berkumpul untuk sebuah tujuan yang sama. Meskipun demikian, keberadaan MSDM belum dapat dipastikan secara jelas pertama kali muncul. Tetapi dalam kurun waktu terakhir, proses memanajemen manusia menjadi formal.
Suharyanto menyebutkan bahwa aktivitas MSDM berawal dari tahun 1915 ketika militer Amerika Serikat mengembangkan suatu korps pengujian psikologi, suatu tim penguji serikat buruh dan suatu tim semangat kerja (Suharyanto:2005). Beberapa orang yang terlatih dalam praktek-praktek di ketiga tim tersebut kemudian menjadi manajer-manajer personalia di bidang industri.
Manajemen kepegawaian di Inggris dan Amerika Serikat dikembangkan lebih dahulu daripada di Australia ketika negara-neara ini mengadopsi proses kerja produksi massa, mengikuti perkembangan revolusi industri. Salah satu tokoh besar dalam masa ini adalah FW Taylor dengan Gerakan Manajemen Ilmiah sebagai hasil Studi Gerak dan Waktu. Perangkat yang digerakkan oleh energi dan sistem produksi yang dikembangkan, memungkinkan produksi yang lebih murah. Oleh karenanya, hal ini menciptakan banyak tugas yang monoton, tidak sehat dan bahkan berbahaya. Dampaknya adalah terdistorsinya peran manusia dalam perusahaan.
Kesadaran akan pentingnya peran manusia dalam organisasi berkembang ketika produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan. Faktor manusia menjadi bagian penting dalam perusahaan karena pengelolaan karyawan yang baik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas di satu sisi dan daya saing perusahaan di sisi lain. Hal inilah yang kemudian mendorong manajemen personalia/kepegawaian berubah menjadi kajian Manajemen SDM Ruang ingkup pengembangan SDM yaitu
1. Pengembangan kompetensi : Pelatihan kompetensi, project management, dsb
2. Pengembangan Jumlah SDM : Dilakukan apabila organisasi membutuhkan tenaga kerja untuk melakukan peningkatan kinerja
3. Pengembangan organisasi : Dengan terciptanya unit usaha baru, maka secara organisasi perlu dilakukan penyesuaian struktur organisasi
Pemanfaatan sumber tenaga kerja dan kompensasi
1. Mencapai masa dinas yg panjang
2. Menarik karyawan yg cakap ke dalam organisasi
3. Memotivasi karyawan mencapai presta prestasi unggul
Hubungan perburuhan
Hubungan Perburuhan Pancasila, agar setiap persoalan antara buruh dan manajemen diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat.
Mengapa para pekerja mendirikan serikat pekerja
Alasan pekerja mendirikan serikat pekerja adalah organisasi pekerja yang dibentuk untuk mempromosikan atau menyatakan pendapat, melindungi, dan memperbaiki, melalui kegiatan kolektif, kepentingan sosial, ekonomi dan politik anggotanya.
Hukum-hukum yang mengatur hubungan antar tenaga kerja dengan manajer
Ada tiga perjanjian kerja sama, yaitu :
a. Closed Shop Agreement
Hanya berlaku bagi pekerja yang telah bergabung menjadi anggota serikat (persatuan)
b. Union shop Agreement
Mengharuskan para pekerja untuk menjadi anggota serikat untuk periode waktu terentu
c. Open Shop Agreement
Memberikan kebebasan kepada para pekerja untuk menjadi atau tidak menjadi anggota serikat kerja.

10.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia bagian yang berhubungan dengan keputusan organisasi yang berdampak pada angkatan kerja atau angkatan kerja potensial perusahaan. Organisasi membutuhkan kemampuan manajerial, dan sumber daya manusia, dan menerapkan prosedur yang optimal untuk tujuan kepuasan konsumen. Idealnya, manajer sumber daya manusia harus di tempatkan pada posisi pada manajemen lini daripada hanya sekedar staf, karena dengan demikian mereka dapat melakukan pengambilan keputusan-keputusan daripada hanya sebagai penasihat.
Bagian sumber daya manusia akan sangat efektif, jika kebijaksanaan manajemen sumber daya manusia dan kegiatannya dibuat sesuai dengan misi dan tujuan khusus organisasi sehubungan dengan kebutuhan konsumen. Manajemen sumber daya manusia harus membantu manajemen dalam kegiatan mengintegrasi dan mengkoordinasikan kepentingan unsur-unsur pokok organisasi, dengan memutuskan untuk mempertinggi posisi persaingan organisasi melalui produktivitas yang lebih tinggi dan kualitas produk dan jasa yang lebih tinggi yang akhirnya akan mempertinggi kepuasan konsumen.
Kunci keunggulan bersaing adalah menambah output dengan input sedikit sementara pada surat yang sama meningkatkan kualitas produk atau jasa dan kepuasan konsumen. Dengan kata lain, perusahaan perlu menambah nilai tambah kepada konsumen dan menawarkan keunikan. Fokus kegiatan organisasi harus pada kebutuhan konsumen. Dan manajemen sumber daya manusia dapat dan harus memainkan peranan pada usaha ini.

10.2 Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen sumber daya manusia adalah membangun keunggulan bersaing karena keunggulan bersaing karena keunggulan bersaing merupakan implementasi strategik, menciptakan suatu kapasitas untuk berubah, dan membangun kesatuan strategic.
Untuk melaksanakan ketiga hal tersebut manajemen sumber daya manusia dapat menggunakan 6 (enam) bidang kegiatan, yaitu: (Bernardin & Russel, 1999)
1. Desain organisasional
2. Staffing
3. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
4. Kinerja/performance Manajemen
5. System Reward; benefit dan pemenuhan
6. Pengembangan Karyawan dan Organisasi
Desain organisasional meliputi perencanaan tugas pekerjaan berdasarkan pada interaksi orang-orang, teknologi, dan tugas-tugas untuk mencapai misi, tujuan, dan rencana strategik organisasi. Aktivitas manajemen sumber daya manusia seperti perencanaan sumber daya manusia, analisis jabatan, desain jabatan, tim kerja, dan system informasi dimasukkan dalam wilayah kebijakan manajemen sumber daya manusia. Usaha downsizing korporet seringkali mulai dengan analisis kritis tentang bagaimana pekerjaan diselesaikan, dan bagaimana pekerjaan dan unit kerja berhubungan satu dengan yang lain.
Aktivitas kinerja manajemen meliputi penilaian individu, unit atau tingkat kerja keseluruhan untuk di ukur ( dan ditingkatkan ) kinerja kerjanya.
Komunikasi dan hubungan masyarakat adalah mengenai penyebaran informasi di antara pekerja, manajemen pelanggan dan lembaga di luar organisasi lainnya.

10.3 Keunggulan Bersaing Melalui Sumber daya Manusia
Keunggulan bersaing berkenaan dengan kemempuan suatu organisasi untuk merumuskan strategi untuk mengeksploitasi peluang yang menguntungkan, karena itu memaksimalkan pendapatan investasinya. Dua prinsip utama adalahnilai yang diterima pelanggan dan keunikan, menggambarkan tingkat suatu bisnis memiliki keunggulan bersaing.
Nilai Pelanggan
Keunggulan bersaing terjadi jika pelanggan menerima bahwa mereka menerima nilai dari transaksi mereka dengan organisasi. Menjamin pelanggan menerima nilai dari transaksi dengan suatu bisnis menunjukkan bahwa semua pekerja terfokus pada memahami kebutuhan dan harapan pelanggan.
Memelihara Keunikan
Prinsip keunggulan bersaing kedua di turunkan dari menawarkan suatu produk atau jasa yang pesaing tidak dapat dengan mudah mengimitasi atau mengkopi. Kita akan kehilangan bagian yang besar dari bisnis jika kita tidak dengan cepat menawarkan sesuatu yang unik. Agar manajemen sumber daya manusia kompetitif maka di perlukan keterampilan pada manajer umum, penciptaan suatu kebutuhan bagi perubahan manajemen sumber daya manusia, penciptaan suatu visi untuk kepentingan praktik manajemen sumber daya manusia, menggeneralisasikan komitmen untuk pemakaian aktivitas manajemen sumber daya manusia, belajar dan menjadi cakap dalam hal penyampaian praktik-praktik manajemen sumber daya manusia.

10.4 Analisis jabatan
Analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu jabatan. Analisis jabatan ini merupakan suatu usaha untuk mengurangi kata-kata tentang sesuatu yang orang kerjakan dalam lingkungan kerja.
Ada beberapa langkah untuk melakukan analisis jabatan, yaitu:
1. Penentuan tugas, aktivitas, perilaku atau kewajiban utama yang dilakukan pada suatu jabatan. Ini dapat digunakan satu atau lebih metode orientasi tugas.
2. Mengidentifikasikan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan karakteristik lainnya yang diperlukan untuk melakukan tugas.

Hasil dari analisis jabatan adalah deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan. Yang dimaksud dengan deskripsi jabatan adalah isi dan ruang lingkup suatu pekerjaan/jabatan. Deskripsi jabatan merupakan suatu pernyataan yang teratur dari berbagai tugas dan kewajiban suatu jabatan tertentu.
Sedangkan spesifikasi jabatan terdiri dari pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan karakteristik lainnya yang diperlukan untuk menjalankan tugas dan kewajiban suatu pekerjaan/jabatan.

Tujuan Analisis Jabatan

Analisis jabatan digunakan untuk beragam tujuan baik oleh sector swasta maupun publik, terutama di perusahaan besar. Dalam perusahaan kecil cenderung menggunakan pendekatan formal untuk melakukan analisis jabatan dan mungkin malahan sedikit menggunakan metode terstruktur untuk menulis deskripsi dan merancang spesifikasi jabatan.
Data analisis yang telah di kumpulkan di gunakan untuk penarikan tenaga kerja dan seleksi.

Metode pengumpulan dan Analisis Jabatan

Berbagai metode digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang pekerjaan, termasuk observasi, melakukan pekerjaan, interview, catatan, dan daftar pertanyaan.
Metode analisis jabatan yang di gunakan tergantung pada beberapa dimensi, seperti:
1. Tipe informasi analisis jabatan yang diperlukan
2. Bentuk informasi jabatan
3. Standardisasi isi analisis jabatan
4. Sumber-sumber analisis jabatan

10.5 Penarikan Tenaga Kerja
Setelah analisis jabatan, deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan dilakukan maka proses penarikan tenaga kerja dapat dilaksanakan. Penarikan tenaga kerja merupakan proses pencarian dan pengikatan calon karyawan yang mampu melamar sebagai karyawan. Proses ini dimulai ketika para pelamar di cari dan berakhir bila lamaran-lamaran mereka diserahkan. Hasilnya adalah sekumpulan pencari kerja darimana karyawanbaru di seleksi.
Agar karyawan yang di tarik organisasi perusahaan sesuai dengan keinginan perusahaan, maka lebih dulu di tentukan standar personalia. Standar ini merupakan syarat minimum yang harus di penuhi agar seorang karyawan dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik. Penentuan mutu ini menyangkut masalah:
1) Rancangan jabatan
2) Study terhadap tugas dan kewajiban yang di perlukan jabatan tersebut
Metode penarikan tenaga kerja yang dapat di lakukan organisasi perusahaan antara lain:
1. Iklan/advertensi
2. Kantor penempatan tenaga kerja
3. Rekomendasi dari karyawan lama yang masih bekerja
4. Lembaga pendidikan
5. Lamaran yang masuk secara kebetulan
6. Nepotisme
7. Leasing
8. Serikat buruh
Metode yang lazim di gunakan dalam memilih tenaga kerja meliputi:
1. Wawancara pendahuluan
2. Pengisian formulir/blanko lamaran
3. Memeriksa referensi
4. Tes psikologi
5. Wawancara (lanjutan)
6. Persetujuan atasan langsung
7. Pemeriksaan kesehatan
8. Induksi/orientasi
Evaluasi Penarikan Tenaga Kerja
Tidak semua perusahaan berhasil dalam pogram-program penarikan tenaga kerjanya. Oleh karena itu, sumber-sumber yang digunakan senantiasa harus di evaluasi dan dinilai dengan derajat sukses dalam perolehan tenaga kerja yang cakap dan memenuhi persyaratan. Keberhasilan fungsi penarikan dapat dinilai dengan menggunakan sejumlah kriteria. Di antara kriteria-kriteria itu adalah sebagai berikut:
1. Jumlah pelamar
2. Jumlah usul tentang pelamar yang di ajukan untuk di terima
3. Jumlah penerimaan atau pelamar yang diterima
4. Jumlah penempatan karyawan yang berhasil

10.6 Teori Motivasi
Motivasi merupakan hal/ sesuatu yang mendorong seseorang berbuat sesuatu. Suatu motivasi individu dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi intrinsik) dan dapat timbul dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Cirri-ciri motivasi :
1. Majemuk
2. Dapat berubah-ubah
3. Berbeda bagi tiap individu
4. Ada beberapa motif yang tidak disadari oleh individu yang bersangkutan.
Menurut Gibson (1999), ada 2 kelompok teori motivasi, yaitu.
1. Teori kepuasan (content theories)
2. Teori proses

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia

Manajemen Keuangan Perusahaan

BAB 9
Manajemen Keuangan Perusahaan

Manajemen keuangan perusahaan adalah aktivitas yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian perolehan serta pendistribusian aset-aset keuangan perusahaan. Aktivitas yang dilakukan perusahaan pada umumnya berhubungan dengan penentuan keputusan investasi jangka panjang, perolehan dana untuk pembiayaan investasi tersebut, serta pelaksanaan kegiatan operasional keuangan perusahaan.

9.1 Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Peran dan tanggung jawab manajer keuangan meliputi perolehan dana, pengumpulan dana, pembayaran utang perusahaan, pengendalian keseimbangan kas perusahaan, serta perencanaan kebutuhan keuangan, secara keseluruhan, tanggung jawab utamanya adalah meningkatkan nilai perusahaan atau dengan kata lain bagaimana meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham perusahaan. Dengan demikian, manajer keuangan harus berupaya agar keuntungan perusahaan melebihi biaya-biaya yang ditanggungnya.

9.1.1 Penganggaran Modal ( Capital Budgeting)
Seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkenaan dengan pengeluaran dana yang jangka waktu pengembaliannya melebihi satu tahun disebut ”Capital Budgeting” (Penganggaran Modal). Batas satu tahun tidaklah mutlak. Termasuk dalam kategori pengeluaran dana ini adalah pengeluaran dana untuk pembelian aktiva tetap seperti tanah, bangunan, mesin-mesin dan peralatan lainnya.
Penganggaran modal memiliki arti yang sangat penting bagi perusahaan karena:
1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu panjang, artinya perusahaan harus menunggu dalam jangka panjang sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali. Tentu saja keadaan ini akan mempengaruhi penyediaan dana untuk keperluan lainnya.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan dimasa yang akan datang. Kesalahan dalam membuat perkiraan akan mengakibatkan adanya over atau underinvesment dalam aktiva tetap.
3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut pada umumnya melibatkan jumlah yang besar, yang mungkin tidak dapat di peroleh dalam jangka pendek dan sekaligus.

9.1.2 Penggolongan Investasi Dalam Aktiva Tetap di antaranya :
1. Investasi Penggantian
Pada umumnya, keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana. Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah aus (Wear-Out) atau usang (obsolete) harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetap dilanjutkan.

2. Investasi Penambahan kapasitas
Misalnya usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini sering juga bersifat investasi penggantian, contohnya mesin yang sudah tua tidak afisien akan di ganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien.
3. Investasi Penambahan Jenis Produk Baru
Investasi ini mempunyai ketidakpastian yang besar karena menyangkut produk baru di samping produk yang telah di produksi.
4. Investasi Lain-Lain
Adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan investasi di atas, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas(heater), alat pendingin(air conditioner), dan lain-lain.

9.1.3 metode Penilaian Investasi
Beberapa penggolongan metode yang dapat di gunakan dengan kelebihan serta kelemahannya masing-masing akan di bahas pada bagian berikut:
1. Metode yang mendasarkan perhitungan atas keuntungan akuntansi,
contoh: Average Rate of Return (Accounting Rate of Return)
2. Metode yang mendasarkan perhitungan atas dasar cash flow (arus kas),
3. Contoh: Pay Back Period Method, Internal Rate of Return, Net Present Value, dan Profitability Index.

Perbedaan Pengertian Keuntungan Akuntansi dan Cash Flow ( Aliran/Arus Kas)
Keuntungan akuntansi yang di maksud adalah laporan pembukuan laba bersih dari hasil operasi/non operasi setelah dikurangi pengeluaran pajak.
Aliran kas untuk tujuan penganggaran modal di definisikan sebagai arus kas sesudah pajak atas semua modal perusahaan. Secara aljabar, definisi tersebut dapat di uraikan sebagai:
Aliran (arus) Kas = Δ EBIT – T (ΔEBIT) + Δ Depresiasi
= (I-T) Δ EBIT + Δ Depresiasi
= Δ EAT + (I-T) Δ I + Δ Depresiasi

Dengan:
EBIT = Earning Before Interest & Taxes ( Laba Sebelum Bunga & Pajak )
EBIT = TR-TVC-TFC
EAT = Earning After Tax ( Laba Bersih Setelah Bunga & Pajak )
TR = Total Revenue/Penjualan
TVC = Biaya Variabel Total (Total Variable Cost)
TFC = Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost); termasuk biaya depresiasi
T = Tingkat pajak yang berlaku bagi perusahaan
I = Perubahan beban Bunga

9.1.4 Arus kas masuk ( Cash Inflow ) & Arus Kas Keluar ( Cash Ouflow)
Setiap usulan pengeluaran modal (Capital Expenditure) selalu mengandung dua macam aliran kas yaitu:
1. Aliran kas keluar netto ( Net Cash Outflow), yaitu aliran uang tunai yang dibutuhkan untuk investasi baru
2. Aliran kas masuk netto ( Net Cash Inflow), yaitu aliran uang tunai masuk sebagai aliran sebagai hasil dari investasi baru dan sering juga disebut net cash proceeds/proceeds.

9.1.5 Metode Accounting Rate of Return/Average Rate of Return
Metode ini menggunakan persentase keuntungan netto setelah pajak atas investasi awal atau rata-rata investasi awal. Data keuntungan dalam perhitungan ini diperoleh dari reported accounting income(laba dari pembukuan akuntansi).
Kelebihan dari metode ini adalah:
• Sederhana dan mudah dimengerti
• Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.
Kekurangan utama dari metode ini adalah:
• Tidak memperhitungkan “time value of money”
• Menitik beratkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi bersangkutan
• Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang dapat menyesatkan
• Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi
Setelah menghitung accounting rate of return dari investasi tersebut, kita membandingkannya dengan minimum accounting rate of return yang disyaratkan perusahaan. Apabila Accounting Rate of Return dari investasi tersebut lebih besar dari nilai minimum yang di syaratkan perusahaan, maka investasi tersebut dapat diterima. Jika sebaliknya yang terjadi, maka investasi di tolak.

9.1.6 Metode Masa Pengembalian Investasi (Payback Period Method)
Metode ini berdasarkan perhitungan pada arus kas investasi. Dalam metode ini akan dihitung, berapa lama arus kas masuk dapat menutupi aliran kas keluar yang dipakai sebagai investasi awalnya.
Salah satu kebaikan metode payback period adalah mudah di mengerti dan mudah diterapkan. Sedangkan kelemahan dari metode payback period adalah:
• Mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh sesudah payback period tercapai, sehingga kriteria ini bukan alat pengukur profitability, melainkan hanya alat pengukur rapidity kembalinya dana.
• Metode ini juga mengabaikan Time Value of Money (nilai waktu dari uang)

9.1.7 Metode Net Prent Value
Net Present Value adalah metode yang cukup populer digunakan dalam penilaian investasi karena mampu mengatasi kelemahan dari metode penilaian lain, yaitu memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of money).
Net Present Value atau Nilai Sekarang Bersih dari suatu investasi didefinisikan sebagai pengurangan dari Present Value Cash Inflow (proceeds) dikurangi Present Value Cash Outflow (outlays).
NPV = PV Proceeds – PV Outlays
Proceeds yang digunakan dalam menghitung Net Present Value (NPV) adalah proceeds atau cash inflow yang didiskontokan atas dasar biaya modal perusahaan (Cost of Capital) atau tingkat hasil pengembalian yang disyaratkan(Rate of Return). Pertama-tama yang di hitung adalah nilai sekarang (present value) dari proceed yang di harapkan atas dasar discount rate tertentu (cost of capital atau rate of return). Kemudian jumlah present value (PV) dari keseluruhan proceeds selama masa investasi dikurangi dengan PV dari jumlah investasi awalnya ( Initial Invesment).
Selisih antara PV dari keseluruhan proceeds dengan PV dari pengeluaran modal (Capital Outlies) atau (Initial Invesment) dinamakan nilai sekarang bersih (Net Present Value). Apabila jumlah PV dari keseluruhan proceeds yang diharapkan lebih besar daripada PV pengeluaran investasinya atau dengan perkataan lain NPV-nya positif, maka usulan investasi tersebut dapat diterima. Sebaliknya, apabila NPV investasi tersebut negativ sebaiknya di tolak.

9.1.8 Metode Profitability Index
Pada prinsipnya, metode ini mempunyai kelebihan dan kelemahan yang hampir sama dengan metode NPV. Menurut metode ini, sebuah usulan investasi akan diterima apabila angka Profitability Index (PI) dari usulan tersebut lebih besar dari atau sama dengan satu. Metode ini dapat menjadi pelengkap bagi perhitungan dalam menentukan usulan investasi mana yang akan dipilih apabila perusahaan memiliki keterbatasan dana. Untuk usulan investasi dengan skala yang berbeda (pengeluaran modal yang berbeda), metode ini akan dapat membantu dalam menentukan proyek mana yang menghasilkan pendapatan lebih besar untuk setiap biaya yang dikeluarkan. Perhitungan yang telah diperoleh dari NPV dapat kita pergunakan lebih lanjut untuk menghitung PI. Proyek dengan NPV sama dengan nol akan menghasilkan PI sama dengan satu.

P = PV Proceeds/PV Outlays

9.1.9 Metode Internal Rate of Return (IRR)
Internal rate or return dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of Proceeds) sama dengan nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV Outlays). Dengan perkataan lain Internal Rate of Return adalah suatu tingkat bunga atau tingkat diskonto yang menghasilkan NPV suatu investasi sama dengan nol. Internal rate of return dapat dicari dengan trial and error atau dengan menggunakan financial calculator.

9.2 Perencanaan Keuangan
Kunci dari manajemen keuangan yang efektif adalah pembuatan rencana keuangan. Rencana keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang dicari di masa yang akan datang.

9.2.1 Mengapa perusahaan membutuhkan dana ?
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran: pengeluaran jangka pendek atau operasional (short term/operating expenditures) dan pengeluaran jangka panjang (long term/capital expenditures).

9.2.1.1 Pengeluaran Jangka Pendek (short term/operating expenditures)
Pengeluaran jangka pendek adalah pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan pada persediaan (baik persediaan bahan baku, barang dalam proses maupun barang jadi), pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan, serta biaya operasi lainnya.

9.2.1.2 Pengeluaran Jangka Panjang (long term/capital expenditures)
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnnya, perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluaran aktiva tetap. Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki nilai dan masa pemakaian panjang. Sebagai contoh aktiva tetap adalah investasi tanah, gedung, dan pembelian mesin-mesin.

9.2.2 Pembelanjaan/pembiayaan perusahaan (corporate financing)
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun jangka panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba, tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya. Dilihat dari jangka waktunya, sumber dana dibedakan menjadi sumber dana internal (dari dalam perusahaan): laba ditahan (retained earning), saham biasa (commonstock); dan sumber eksternal (dari luar perusahaan).

9.2.2.1 Sumber Dana jangka Pendek
Sumber-sumber dana jangka pendek meliputi:
1. Trade Credit (Utang Dagang)
Utang dagang disamping dapat merupakan pengeluaran, dapat pula berfungsi sebagai sumber dana bagi perusahaan pada saat barang telah dapat diterima tetapi pembayarannya diserahkan kemudian. Pemberian kredit dari satu perusahaan ke perusahaan lain merupakan pinjaman jangka pendek dan sumber dana jangka pendek bagi perusahaan.

2. Pinjaman bank jangka pendek dengan jaminan (secured short term loan)
Bagi banyak perusahaan, pinjaman bankmerupakan sumber dana jangka pendek yang sangat penting. Pinjaman tersebut hampir selalu menyertakan suatu surat perjanjian utang yang disebut promissory notes yang menyatakan kesanggupan perusahaan untuk membayar pinjaman beserta bunga yang telah disepakati. Dalam jenis pinjaman ini bank juga mensyaratkan adanya jaminan (kolateral) yang memberikan hak kepada bank untuk menyita jaminan tersebut bilamana pinjaman tidak dapat dilunasi.

Kelemahan mendasar dari jenis pinjaman ini adalah biaya dan syarat-syarat administrasi yang menyertainya. Surat utang dan jaminan harus di evaluasi. Utang bank dengan jaminan inimemberikan manfaat bagi perusahaan yang tidak memiliki akses terhadap sumber pinjaman tanpa jaminan. Persediaan (inventory). Piutang, dan aktiva lain dapat berfungsi sebagai jaminan.

3. Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan (Unsecured Short Term Loan)
Pinjaman ini merupakan sumber dana jangka pendek yang penting bagi perusahaan. Dengan jenis pinjaman ini, perusahaan tidak perlu menyerahkan jaminan kepada bank. Tetapi biasanya bank mensyaratkan peminjam untuk tetap memiliki saldo dana minimum di bank (compesanting balance). Dalam hal ini perusahaan harus mempertahankan jumlah minimum tertentu dari pinjaman untuk tetap mengendap di bank. Pinjaman harus tetap membayar bunga untuk dana yang mengendap tersebut, sehingga biaya riel ( setelah memperhitungkan dana yang tertanam ini) dari bunga yang harus di bayar menjadi lebih tinggi.
Ada dua jenis pinjaman ini, yaitu line of credits (kredit rekening koran) dan revolving line of credit (kredit rekening koran yang diperpanjang).

4. Letter of Credit
Letter of credit adalah janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju (penjual) bila sejumlah kondisi telah dipenuhi. Pada umumnya, letter of credit dipergunakan dalam perdagangan internasional, antara pembeli yang merupakan importil dengan penjual yang merupakan eksportir. Menurut jangka waktunya letter of credit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Sight Letter of Credit dan Term Letter of Credit/Usance letter of Credit. Sight L/C mengandung syarat pembayaran berjangka segera pada saat barang diserahkan. Usance L/C mengandung syarat pembayaran berjangka tertentu setelah barang diserahkan (30hari, 60 hari, 90 hari, atau 360 hari). Bagi perusahaanpembeli, pemakaian L/C ini (khususnya UsanceL/C) dapat merupakan sumber dana jangka pendek.

5. Commercial Paper
Commercial paper adalah surat berharga yang diterbitkan dan dijual oleh perusahaan besar dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan dan jangka pendeknya. Commercial paper diterbitkan dengan nominal tertentu untuk jangka waktu tertentu (30, 60, 90, 270, atau 360 hari ). Surat berharga ini dijual kepada lembaga keuangan atau perusahaan lain dengan harga yang lebih rendah dari nominalnya pada akhir periode, surat berharga ini dibeli kembali oleh perusahaan sebesar nilai nominalnya. Perbedaan antara harga beli dan harga jual kembali dari Commercial Paper merupakan keuntungan yang di dapat pembeli.

6. Factoring
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cepat melalui faktoring, yaitu dengan menjual piutang perusahaan kepada perusahaan faktor (perusahaan pembeli piutang) yang biasanya adalah lembaga keuangan. Perusahaan faktor membayar sejumlah presentase tertentu dari nilai piutang. Besarnya presentase yang di tawarkan tergantung pada kualitas piutang, biaya penagihan piutang, dan tingkat bunga yang berlaku.

9.2.2.2 Sumber – Sumber Dana jangka Panjang
Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjang untuk membiayai pengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap. Agar bisa memulai usahanya, perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian dana jangka panjang ini dapat diperoleh dari luar perusahaan berupa pembiayaan melalui utang (debt financing) maupun dari dalam perusahaan dengan pembelanjaan sendiri dari modal (equity financing).

9.2.2.2.1 Pembiayaan Melalui Hutang
Pinjaman jangka panjang dari luar (debt financing) merupakan komponen utama dari perencanaan jangka panjang yang banyak dilakukan oleh perusahaan. Dua sumber usaha dana ini adalah utang jangka panjang (long tern loan) dan penjualan obligasi perusahaan (corporate bonds)
Utang Jangka Panjang
Perbedaan utang jangka panjang dan utang jangka pendek terletak pada jangka waktu pengembalian utang. Waktu pengembalian utang jangka panjang adalah lebih dari satu tahun.
Obligasi Perusahaan
Obligasi adalah surat berharga yang di terbitkan perusahaan, yang menyatakan kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pemegang surat berharga pada aktu tertentu. Selama waktu kontrak atau masa berlakunya obligasi, perusahaan penerbit harus membayar bunga per periode (tahunan atau seni tahunan) sesuai dengan tingkat bunga yang tertera pada obligasi. Jangka waktu kontrak pada umumnya cukup panjang misalnya, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun. Termin dari obligasi ini berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain dan kaitannya dengan masa berlaku, tingkat bunga, masa jatuh tempo, dan jaminan yang terikat pada obligasi tersebut.

9.2.2.2.2 Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing)
Pembiayaan dengan modal sendiri terkait dengan modal pemilik, pengguna laba di tahan, dan saham biasa dalam rangka memperoleh dana bagi pemenuhan pengeluaran jangka panjang.
Saham Biasa (Common Stock)
Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan. Saham biasa adalah surat berharga yang memberikan hak suara kepada pemilik serta merupakan penerima hak terakhir atas asset perusahaan setelah pemegang obligasi dan saham preferen. Saham preferen adalah saham yang menjamin pembayaran dividen tetap kepada pemilik tetapi tanpa hak suara. Pemegang saham preferenmerupakan penerima hak yang lebih dahulu atas asset daripada pemegang saham biasa.
Dividen
Dividen adalah bagian laba yang di bagikan kepada para pemegang saham, baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen. Perusahaan dapat memperoleh dana untuk pengeluaran jangka panjangnya melalui penerbitan saham biasa. Ketika pertama kali perusahaan menerbitkan saham biasa pada pasar perdana disebut sebagai Initial Public Offering (IPO).
Laba Di Tahan
Alternative lain untuk pembiayaan modal sendiri adalah laba di tahan, yakni bagian laba yang tidak di bagikan kepada pemegang saham. Dengan menggunakan laba di tahan berarti perusahaan tidak perlu meminjam uang dan membayar bunga.

9.2.2.2.3 Pembiayaan Dengan Obligasi yang Dapat di Konversi (Convertible Bonds)
Convertible Bonds adalah penerbitan obligasi perusahaan yang mengandung pilihan bagi pemegangnya, sehingga setelah jangka waktu tertentu dan dipenuhinya syarat tertentu dapat di konversikan menjadi saham biasa.
Kesimpulan Pemilihan Alternatif Pembiayaan perusahaan
Prinsip yang penting dalam pemilihan pembiayaan perusahaan adalah kecocokan (matching) antara sifat kebutuhan dan jenis pembiayaan. Kebutuhan investasi jangka pendek harus di penuhi dengan pembiayaan jangka pendek. Jadi, investasi untuk persediaan barang, piutang yang sifatnya jangka pendek, sebaiknya di penuhi oleh utang dagang, utang bank jangka pendek, dan sebagainya. Sedangkan investasi jangka panjang seperti pembelian tanah, gedung, mesin-mesin yang sifatnya jangka panjang, harus di penuhi oleh alternative pembiayaan jangka panjang seperti utang bank jangka panjang, obligasi, penerbitan saham, maupun pemakaian laba di tahan.

Sumber : Baker, James C., International finance: management, markets, and institutions, New Jersey:Prentice Hall, 1998
Fuad M,dkk,PT.Gramedia Pustaka Utama:Pengantar bisnis,Jakarta pusat:Salemba,2003